SELAMAT DATANG DI SEKOLAH MADANI

Senin, 18 Juli 2016

Kemarin 18 Juli 2016 adalah hari pertama masuk sekolah, suasana sangat ramai karena di sekolah ini menerima 228 siswa, jadi 5 lokal untuk keseluruhan. para orang tua wali muri dan anaknya pada hari ini benar -benar ( HeboH )

Kegiatan mengantar anak sekolah di hari pertama tahun ajaran baru biasanya sudah menjadi kewajiban kita para orangtua. Ternyata, kegiatan yang kesannya sederhana dan ‘sepele’ itu memiliki banyak manfaat baik bagi si kecil maupun kita sebagai orangtua.

Coba bayangkan, saat kita kecil dulu, memasuki dunia baru yang ramai dan belum familiar, pasti kita merasa percaya diri dan tenang kalau kita tahu ada yang mendukung kita kan? Sama halnya dengan anak-anak sekarang. Saya pernah bertanya sama Bagus dan Djati, apakah mereka senang diantar mama dan ayahnya saat pertama kali masuk sekolah? Jawaban mereka “Senang banget.  Aku jadi nggak bingung kalau ada mama sama ayah,”  jawab mereka dengan mata berbinar.  Akan berbeda ‘sensasi’ nya kalau mereka diantar setelah hari kesekian. Mengantar anak ke sekolah juga merupakan kesempatan untuk membangung hubungan positif antara lingkungan pendidikan di rumah dan sekolah. Mengantar bukan sekadar antar sampai gerbang sekolah kemudian dadah dadah pulang, tapi berarti menemani dan berinteraksi.
Jadi, apa sih yang bisa kita lakukan di hari pertama sekolah?
  • Ajak anak untuk menyapa teman-teman barunya
  • Melihat lingkungan sekolah bersama
  • Menyapa wali kelasnya
  • Berkenalan dengan ibu kantin atau bahkan bapak satpam
  • Jangan lupa berkenalan dengan orangtua murid yang lain
Saat semua pelaku pendidikan melakukan perannya, maka Rumah Kedua pun akan terasa menyenangkan.
Baik orangtua, guru, warga sekitar lingkungan sekolah hingga si kecil selaku murid pun bisa melakukan beberapa hal untuk membuat suasana belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, lho!

Untuk orangtua bisa melakukan ini: Mengantar anak ke sekolah, berkenalan dengan wali kelas, kepala sekolah dan staff pembantu di sekolah, bertukar kontak dengan wali kelas serta sesama orangtua. Saya pribadi menyimpan nomor telepon pak Satpam di sekolah anak saya, untuk berjaga-jaga. Saya juga senang bercerita tentang karakter anak saya sehingga ini bisa menjadi ‘alat bantu’ untuk wali kelasnya mengajar anak-anak saya. Minimal, wali kelas jadi tahu sifat dan perilaku anak-anak saya.
Untuk guru bisa melakukan ini: Menyambut siswa dan orangtua, berkenalan dan bertukar kontak dengan orantua murid, menjelaskan program belajar untuk satu tahun kedepan, bertanya tentang karakter dan potensi anak, membangung komunikasi rutin dengan orangtua.
Si kecil sendiri sebagai murid bisa mengajak orangtua untuk berkeliling sekolah, dan rutin menceritakan kegiatan di sekolah setiap hari.

 Hari ini tanggal 6 September 2022, ketika saya cek website https://vervalpdnew2.data.kemdikbud.go.id/index.php/Csekolah ada informasi yang ...